Sabtu, 22 Januari 2011

NABATAEAN (PETRA) KOTA INDAH DALAM PERJALANAN PAULUS DAN SUMBER LAIN


Apakah anda tahu Tentang PETRA ?? Siapa Orang Nabatae?
Orang Nabatae di ketahui berasal dari keturunan Nabioth, the eldest son of Ishmael, the son of Abraham. Ini adalah salah satu ke ajaiban baru, kota indah yang di pahat di dinding (kalo punya duit aku pasti ke sana). Lihat gambarnya saja kita sudah takjub akan ke ajaibannya. Sebelum kita lanjut tentang artikel ini, ada baiknya kita lihat dulu keajaiban kota Petra dari kaum Nabataean.







Kalau yang suka nonton Film dan sudah nonton Transformer 2 pasti tahu, sebab Untuk dapat kuncinya yaitu Matrix Of Leadership mereka samapai ke kota Petra. Ini gambar dari Film tersebut (sory cuman punya bajakan, jadi gambarnya jelek)

Dari Transformer 2, Bumble B di depan Bangunan kuno, yang dahulu sudah di kunjungi kaum Prime dan Decepticon. (he..he..he... Fiksi di campurkan injil, bahaya bo'k)


bumbel B keren ya ?? (awas kalo ngagguk !!)
itu mach cuma fiksi, tetapi Paulus pernah kesini hampir Ribuan tahun lalu (tahun 2037 -2040, tepat 1000 tahun bahwa paulus pernah kesini)
Paulus mengatakan ini dalam injil Perjanjian baru, tepatnya Galatia 1:17 dan 2 Korintus 11:32-33 yaitu tentang raja Nabataean Aretas.

Galatia 1:17:
juga aku tidak pergi ke Yerusalem mendapatkan mereka yang telah menjadi rasul sebelum aku, tetapi aku berangkat ke tanah Arab dan dari situ kembali lagi ke Damsyik.

2 Korintus 11:32-33
11:32 Di Damsyik wali negeri raja Aretas menyuruh mengawal kota orang-orang Damsyik untuk menangkap aku.
11:33 Tetapi dalam sebuah keranjang aku diturunkan dari sebuah tingkap ke luar tembok kota dan dengan demikian aku terluput dari tangannya.

Raja Aretas (Harithat IV) yang mati pada tahun 40 M, berkuasa dari tahun 9 SM masehi sampai 40 M. ini tercatat dalam Swaim 1962:217–218 Tepatnya Swaim 1962 Aretas. Pp. 217-218 in The Interpreter’s Dictionary of the Bible edited by G. A. Buttrick. Nashville: Abingdon Press, 1962.
Tetapi penjelasan yang lebih lengka terdapat dalam tulisann Josephus, Antiquities 18.5.3


Josephus menggambarkan Aretas sebagai raja Arabia Petra. Kemudian Tiberias datang ke Raja Herodes dengan Perintah dari Vitellius, untuk memerangi Aretas. Tiberius kemudian meninggal pada tahun 37 M tanggal 16 Maret. Pada masa itu, Damaskus Syria dalam kekuasaan Romawi dibawah kepemimpinan Vutellius. Raja Aretas mati pada tahun 40 M, Paulus melarikan diri dari damaskus sekitar tahun 37-40 M. Pertanyaannya
Aretas dalam kekuasaan Roma, tetapi tetap memerintah secara administrative awal 37 M, tiga tahun sebelum kematiannya. Ini di buktikan dengan penemuan arkeology berupa koin raja Aretas , Dosker menulis:
As Tiberias died in C.E. 37, and as the Arabian affair was completely settled in 39, it is evident that the date of Paul’s conversion must lie somewhere between 34 and 36. This date is further fixed by a Damascus coin, with the image of King Aretas and the date 101. If that date points to the Pompian era, it equals C.E. 37, making the date of Paul’s conversion C.E. 34. (T. E. Mionnet, Description des medailles antiques greques et romaines, V [1811], 284f.). (Dosker 1986:288–289.)


Dengan penemuan bukti arkeologi tersebut, Kronologi untuk memverivikasi lebih lanjut tentang perjalanan Paulus, Ditulis oleh Charlesworth dalam:
Charlesworth, J. H.Old Testament Pseudepigrapha, Vol. 2, edited by J. H. Charlesworth. Garden City: Doubleday:
Another example of a chronological marker occurs during the apostle Paul’s visit to Corinth following the famous Jerusalem conference of Acts 15. This marker has value in determining the date of the Acts 15 conference. Immediately after the conference the apostle Paul traveled to Asia Minor and then went on to Greece ultimately settling in Corinth. There he remained for eighteen months. Paul has a confrontation with Diaspora Jews and appears before Gallio soon after the proconsul’s arrival and fairly soon after Paul’s preaching in the city. Gallio served as proconsul of Achaia for a short time (Acts 18:12), from about July 1, 51 CE to July 1, 52 C.E., during Paul’s stay in Corinth (Charlesworth 1971:682).

(Konferensi dalam Kisah 15) di mana Petrus dan paulus di hadapan Orang Farisi
Sesuai dengan Tulisan Lukas dalam Kisah para rasul:
Kisah Para Rasul 18:12
Akan tetapi setelah Galio menjadi gubernur di Akhaya, bangkitlah orang-orang Yahudi bersama-sama melawan Paulus, lalu membawa dia ke depan pengadilan.

Jadi siapa sangka bahwa kota indah macam Petra, pernah di datangi paulus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

my song

Pengikut